Seminari Tinggi Kenthungan Football Club, atawa yang sering dikenal dengan nama Semintikenthung FC sore ini berhasil menahan imbang Anging Mamiri FC (AMFC) sore ini, Selasa, 3 Maret 2009. Hasil pertandingan 2-2 ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Semintingkenthu FC. Setelah pada musim ini (maksudnya tahun ajaran) gagal meraih point dalam pertandingan-pertandingan sepakbola antara komunitas frater di seputaran Jogja, hasil ini menjadi point pertama dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Meski hanya meraih satu point, namun bagi sebuah tim yang tidak pernah berlatih di lapangan selebar dan sebesar itu, point itu sudah merupakan keunggulan tersendiri.
Pertandingan sore itu dipimpin oleh wasit Cornell dari Makasar. Sejak awal babak pertama, Semintikenthung FC sudah melancarkan serangan-serangan yang cukup mematikan. Di bawah asuhan kapten kesebelasan, Wondo, Semintingkenthu FC berhasil beberapa kali menusuk pertahanan lawannya. Sementara itu, kesebelasan AMFC juga melakukan yang tak jauh berbeda. Untunglah, pertahanan Semintikenthung FC, yang dikawal Ulun, Budi "Vampir", Cece, dan Lismi berhasil membendung serangan mereka. Menit ke 20 babak pertama menjadi kegembiraan pertama dari Semintikenthung FC. Singgih, sang pengatur serangan, memasukkan bola ke gawang lawan dengan tendangan melambung. Sontak, pendukung Semintikenthung riuh rendah, melonjak kegirangan. Namun ketika kami redaksi menemui sang pencetak gol, ia mengatakan "Ah, sebenarnya saya tidak bermaksud memasukkan bola. Maksud saya mengumpan untuk di-heading oleh seseorang di posisi CF (red-center front). Tapi ya, apa mau dikata, gol tetaplah gol." Ya benar, gol tetaplah gol. Kedudukan 1-0 ini bertahan sampai akhir babak pertama.
Pada babak kedua, Semintikenthung FC memasukkan pemain-pemain baru. Begitu juga dengan AMFC. Pertandingan berlangsung alot pada awal babak kedua. Kedua tim sama-sama mempunyai pertahanan yang rapat untuk membendung serangan lawan. Namun, pada menit ke 15 babak kedua ini, penjaga gawang muda Semintikenthung FC, Agung, harus diganti penjaga gawang kawakan, Vondowrovsky (alias Fr. Pak Wondo) karena cedera bagian perut. Baru menjaga selam sepuluh menit, Vondowrosky sudah kemasukan gol akibat miskomunikasi dengan pertahanan Semintikenthu FC. Sesudah itu, pada menit ke 30 babak kedua, Vondowrosky kemasukan gol lagi akibat tandukan seorang penyerang AMFC. Menit-menit akhir babak kedua sudah didominasi pemain-pemain yang kelelahan. Namun, sebuah gol yang mengejutkan terjadi. Ulun, yang berposisi di belakang maju dan menjebol pertahanan AMFC. Tendangan yang sebenarnya sangat lemah tidak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang AMFC. Kali ini, supporter Semintikenthu FC sontak kaget dan hanya tersenyum tersipu-sipu. Tapi, sekali lagi, gol tetaplah gol. Pertandingan berakhir dengan skor 2-2. Dengan demikian, hasil ini menjadi salah satu prestasi Semintikenthu FC yang meraih point pertama musim ini.
Lebih dari itu, yang paling penting bagi Semintikenthung FC ternyata bukan hasil pertandingannya (meski itu pokok). Persaudaraan, persahabatan dan kesehatan bersama itulah yang menjadi dambaan setiap pemain Semintikenthung FC maupun para supporternya. Pada pertandingan selanjutnya, MInggu, 22 Maret 2009, Semintikenthung FC akan berhadapan dengan Seminari Mertoyudan FC. Mungkinkah Semintingkenthu FC mengukir sejarah? Kita tunggu kabar berikutnya! (DS)
Pertandingan sore itu dipimpin oleh wasit Cornell dari Makasar. Sejak awal babak pertama, Semintikenthung FC sudah melancarkan serangan-serangan yang cukup mematikan. Di bawah asuhan kapten kesebelasan, Wondo, Semintingkenthu FC berhasil beberapa kali menusuk pertahanan lawannya. Sementara itu, kesebelasan AMFC juga melakukan yang tak jauh berbeda. Untunglah, pertahanan Semintikenthung FC, yang dikawal Ulun, Budi "Vampir", Cece, dan Lismi berhasil membendung serangan mereka. Menit ke 20 babak pertama menjadi kegembiraan pertama dari Semintikenthung FC. Singgih, sang pengatur serangan, memasukkan bola ke gawang lawan dengan tendangan melambung. Sontak, pendukung Semintikenthung riuh rendah, melonjak kegirangan. Namun ketika kami redaksi menemui sang pencetak gol, ia mengatakan "Ah, sebenarnya saya tidak bermaksud memasukkan bola. Maksud saya mengumpan untuk di-heading oleh seseorang di posisi CF (red-center front). Tapi ya, apa mau dikata, gol tetaplah gol." Ya benar, gol tetaplah gol. Kedudukan 1-0 ini bertahan sampai akhir babak pertama.
Pada babak kedua, Semintikenthung FC memasukkan pemain-pemain baru. Begitu juga dengan AMFC. Pertandingan berlangsung alot pada awal babak kedua. Kedua tim sama-sama mempunyai pertahanan yang rapat untuk membendung serangan lawan. Namun, pada menit ke 15 babak kedua ini, penjaga gawang muda Semintikenthung FC, Agung, harus diganti penjaga gawang kawakan, Vondowrovsky (alias Fr. Pak Wondo) karena cedera bagian perut. Baru menjaga selam sepuluh menit, Vondowrosky sudah kemasukan gol akibat miskomunikasi dengan pertahanan Semintikenthu FC. Sesudah itu, pada menit ke 30 babak kedua, Vondowrosky kemasukan gol lagi akibat tandukan seorang penyerang AMFC. Menit-menit akhir babak kedua sudah didominasi pemain-pemain yang kelelahan. Namun, sebuah gol yang mengejutkan terjadi. Ulun, yang berposisi di belakang maju dan menjebol pertahanan AMFC. Tendangan yang sebenarnya sangat lemah tidak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang AMFC. Kali ini, supporter Semintikenthu FC sontak kaget dan hanya tersenyum tersipu-sipu. Tapi, sekali lagi, gol tetaplah gol. Pertandingan berakhir dengan skor 2-2. Dengan demikian, hasil ini menjadi salah satu prestasi Semintikenthu FC yang meraih point pertama musim ini.
Lebih dari itu, yang paling penting bagi Semintikenthung FC ternyata bukan hasil pertandingannya (meski itu pokok). Persaudaraan, persahabatan dan kesehatan bersama itulah yang menjadi dambaan setiap pemain Semintikenthung FC maupun para supporternya. Pada pertandingan selanjutnya, MInggu, 22 Maret 2009, Semintikenthung FC akan berhadapan dengan Seminari Mertoyudan FC. Mungkinkah Semintingkenthu FC mengukir sejarah? Kita tunggu kabar berikutnya! (DS)
No comments:
Post a Comment